PERSNEWS.INFO, MENYOROTI – Ketua PMII Tanjungpinang-Bintan menyoroti kinerja PT BIS yang hanya mengandalkan sewa aset, sebaiknya Pemegang saham BUMD Bintan tersebut memberhentikan Direktur PT. BIS.

Ketua PMII Tanjungpinang-Bintan Menyoroti Kinerja PT BIS Yang Hanya Mengandalkan Sewa Aset
Andi Sarippudin Ketua PMII Tanjungpinang-Bintan. Foto, dokumentasi persnews.info, (14/1).

Perihal ini disampaikan oleh Andi Sarippudin selaku Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan kepada Awak media ini melalui WhatsApp (WA), Selasa (14/1). Menurut Andi Sarippudin, Ia mengkritik tajam kinerja PT Bintan Inti Sukses (PT BIS) yang berdasarkan ungkapan Direktur PT BIS saat di liput oleh salah satu media yang menyebutkan “pendapatan perusahaan hanya berasal dari aktivitas sewa-menyewa aset”.

Menurut Ketua PMII Tanjungpinang-Bintan tersebut, PT BIS gagal menunjukkan fungsi strategisnya sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang seharusnya berreasi yang signifikan mendapatkan investor ke Kabupaten Bintan sehingga mendongkrak tercapainya kemajuan perekonomian dan pembangunan daerah.

Core business PT BIS ini Badan Usaha Milik Daerah atau milik keluarga? Mana core business PT BIS yang jelas dihasilkan selama kepemimpinan Direktur saat ini?,” ugkap Andi Sarippudin.

Lanjut Andi,

“Kalau hanya menindaklanjuti sewa-menyewa aset, itu bukan sebuah capaian kreasi bisnis dalam kepemimpinannya. Jika tidak mampu Direktur sebaiknya mundur saja, atau Pemda Bintan adakan sesegera mungkin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) luar biasa untuk mengganti Direktur, karena Pemegang saham BUMD tersebut harus mengoreksi profesionalitas bisnis Direktur PT Bisnis. Ingat ya, diangkat menjadi Direktur BUMD harus punya tanggung jawab capaian penambahan pendapatan daerah dari hasil kreasi selama kepemimpinannya,” tegas Andi Sarippudin, Ketua PMII Tanjungpinang-Bintan.

Andi Sarippudin, diduga minus kontribusi dalam kuantitas investasi baru yang digapai selama kepemimpinan Direktur PT. BIS saat ini terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Kalau hanya menindaklanjuti sewa-menyewa aset daerah selama ini, maka profesionalitas kepemimpinan PT BIS harus dipertanyakan. Untuk apa ada BUMD kalau hanya menjadi beban anggaran?” terang Andi Saripuddin.

Lebih lanjut, Andi mengkritik pengeluaran perusahaan yang mencapai sekitar Rp1,8 miliar hanya untuk membayar gaji, bonus, tunjangan, operasional dan lain-lain tanpa adanya capaian penghasilan bisnis yang lebih besar dari pengeluaran perusahaan tersebut.

“Buat apa Pemda mengeluarkan anggaran untuk BUMD yang Pimpinannya tidak produktif? Bupati Bintan harus mengkoreksi ini, jangan sampai mengeluarakan anggaran untuk yang tidak menambah kemajuan perekonomian dan pembangunan daerah. Apakah layak anggran daerah dikeluarkan hanya untuk kepentingan pribadi yang tidak di rasakan oleh masyarakat? Ini sangat memalukan,” jelas Andi.

Andi Sarippudin juga meminta Roby Kurniawan Bupati Kabupaten Bintan dan/atau DPRD Kabupaten Bintan intens mengevaluasi sesegera mungkin kinerja PT BIS secara akurat.

“Pemerintah daerah harus sadar mengevaluasi PT. BIS secara terus-menerus. Apa lagi setelah kritik yang disampaikan ini tidak sadar? Jika PT BIS tidak mampu memberikan kemanfaatan kemajuan perekonomian daerah dan pembangunan daerah, lebih baik tutup saja daripada terus menjadi beban,” ujarnya.

Lanjut Andi Sarippudin mengakhiri pernyataan tegasnya kepada jajaran manajemen PT BIS,

“Jika tidak bisa menjalankan bisnis dengan bekemajuan, sebaiknya mengundurkan diri secara terhormat sebelum khalayak ramai yang meminta Anda diturunkan,” pungkasnya.

PMII Tanjungpinang-Bintan berkomitmen untuk terus mengawal transparansi dan akuntabilitas pengelolaan aset daerah demi kemaslahatan masyarakat

(Redaksi/Ogi “Jhengghot”)

Loading

error: Content is protected !!