PERSNEWS.INFO, OPINI INFO – Revolusi di zaman kemerdekaan merupakan sebuah perjuangan fisik (perang) melawan penjajahan yang dilakukan bangsa Penjajah bersama sekutunya. Setelah Republik Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, dalam mempertahankan kemerdekaan yang kini sudah mencapai Tujuh Puluh Tahun lebih, ternyata perjuangan ‘revolusi’ itu belum berakhir, Kita semua masih butuh akan adanya ‘revolusi’. Dalam pendemokrasian Agung Mozin Tokoh Progresif Nusantara, Revolusi Partai Politik ala Partai Bumiputera Indonesia.

Revolusi Partai Politik ala Partai Bumiputera Indonesia suatu revolusi yang bukan lagi mengangkat senjata tapi suatu revolusi yang membangun jiwa bangsa.
Adalah suatu revolusi membangun Kelompok jiwa Bangsa yang menyatakan dirinya sebagai Kaum Bumi Putra Indonesia, yang mendeklarasikan dirinya sebagai partai politik, dengan berkomitmen pada hak asasi manusia, menuntut sebuah pemerintahan yang selalu melindungi mereka yang tertindas karena memperjuangkan kebenaran, mereka yang terzalimi karena tidak mendapatkan keadilan, dan mereka yang dipersulit hanya untuk mendapatkan sesuap nasi.
Melihat mirisnya berkehidupan di bumi yang alamnya kaya, sehingga menjadi pertanyaan, kenapa rakyatnya yang hanya untuk mendapatkan hidup sejahtera saja sulit? Oleh sebab itu, kehadiran Partai Bumiputera Indonesia sebagai barisan progresive revolusioner yang memiliki ide untuk mengubah masyarakat dengan cara penuh kasih sayang kepada yang miskin dan lemah dengan mengikuti kemajuan teknologi terbaru dan peradaban yang berperikemanusiaan.
Bagi Mereka yang bergabung dengan Partai Bumiputera Indonesia, akan menggangggap dirinya adalah sebagai penjaga demokrasi untuk Kaum Marginal, karena “Kaum Marginal adalah Partai Bumiputera Indonesia, dan Partai Bumiputera Indonesia adalah Kaum Marginal”.
Kaum Marginal yang berhadapan dengan para elite yang cipta negeri bertabiat cukong, yang telah merampas hak rakyat, sehingga kesengsaraan itu bukan hanya jadi ratapan kesedihan, tapi telah menjadi embrio teriakan yang keras, “revolusi !”.
Partai Bumiputera Indonesia itu kontras dengan partai politik yang hanya menernakkan elitis, Kaum Bumi Putra Indonesia itu Mereka yang akan menjadi berarti bagi yang dianggap bukan siapa-siapa dan yang tak punya apa-apa.
Kaum Bumi Putra Indonesia akan menjadi berarti bagi/demi untuk “kebebasan kehidupan, kesetaraan hidup dan menghidupi persaudaraan sebangsa”, yang akan selalu membalut kemanusiaan, dan terwujudnya ketaatan kepada Allah.
Gagasan Mereka yang menyatakan Kaum Bumi Putra Indonesia mempunyai pondasi nyata dalam totalitas perjuangan, ikhtiar kesempurnaan loyalitas tanpa batas mewakili otoritas rakyat pinggiran.

Partai Modern Harus Hadir
Banyak orang di sekitar Kita memiliki seperangkat kebebasan sipil, tapi jika orang tidak terdidik, hidup dalam kemelaratan dan bekerja berat hanya demi penghasilan yang tidak mencukupi kebutuhan, apakah ini dapat dikatakan bebas?
Orang hanya dapat dikatakan bebas jika dia memiliki kesempatan berpartisipasi secara penuh dalam kehidupan masyarakat. Maka intervensi kolektif sebagai Partai Politik yang mencintai Kaum Bumi Putra Indonesia bisa dibenarkan mengggugat ‘Pengelola Negara’ yang hadir memenuhi janji konstitusi.
Salam tetap bergerak !!!.
Agung Mozin
Tokoh Progresif Nusantara
(Ogi “Jhenggot”/Redaksi)